Kali ini membahas mengenai prinsip berikutnya yaitu flexibility and efficiency of use. Pembahasan mengenai prinsip sebelumnya dapat dilihat di sini.
Accelerators -- unseen by the novice user -- may often speed up the interaction for the expert user such that the system can cater to both inexperienced and experienced users. Allow users to tailor frequent actions.
Inti dari prinsip ini adalah mempermudah pengguna untuk melakukan kegiatannya dengan lebih cepat.
Tampilan menu utama :
Tampilan menu Hemochromatosis dan submenunya :
Tatanan menu yang ada saat ini dalam situs contoh adalah apabila salah satu menu diklik, maka submenunya akan menutupi semua menu lainnya, kecuali tombol-sejuta-umat Home. Menu ini dapat dibuat lebih efektif dengan penggunaan breadcrumbs. Atau dapat juga dropdown menu untuk menampilkan submenumya, sehingga tampilan submenu tidak harus mengganti menu.
Selain itu tidak adanya splash/running text informasi terbaru mengenai kesehatan yang sedang ramai dibicarakan. Hal ini berarti situs ini belum mengikuti prinsip flexibility and efficiency of use.
Berdasarkan severity ratings versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0 - 4, permasalahan usability ini diberi rating 4. Artinya permasalahan in termasuk pada kategori Major usability problem: Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released. Artinya permasalahan ini termasuk fatal, sehingga harus diperbaiki sebelum situs ini diluncurkan ke masyarakat.
Berikutnya akan membahas mengenai prinsip ke-delapan, aesthetic and minimalist design. Selamat mengikuti.
Berikutnya akan membahas mengenai prinsip ke-delapan, aesthetic and minimalist design. Selamat mengikuti.
kalau menurut saya itu mungkin programmernya mau membuat menu dropdown seperti kata teteh, tapi syntax code nya belom benar mungkin. Kalau menurut saya jika satu menu memiliki banyak submenu alangkah lebih baik menggunakan giga menu. kalau breadcumb juga bisa ditambahkan agar user bisa tau sedang katif mengakses halaman yang mana
BalasHapus