Yosh semangaaattt!! Gomen minna ... Shin sudah mulai mengendur semangatnya, well ... mungkin Shin lelah... :D Well anyway, mari kita teruskan pembahasannya.
Kali ini membahas prinsip ke-sembilan adalah help users recognize, diagnose, and recover from errors. Pembahasan prinsip sebelumnya dapat dilihat di sini.
Kali ini membahas prinsip ke-sembilan adalah help users recognize, diagnose, and recover from errors. Pembahasan prinsip sebelumnya dapat dilihat di sini.
Error messages should be expressed in plain language (no codes), precisely indicate the problem, and constructively suggest a solution.
Maksud dari prinsip usability ini adalah pesan kesalahan harus dijelaskan dalam bahasa yang jelas, menjelaskan masalah dan memberikan solusi.
Tidak adanya form pengisian apapun dari situs contoh membuat saya kesulitan untuk menganalisis prinsip ke-sembilan ini. Tetapi seperti sudah dijelaskan dalam prinsip ke-lima, error prevention, saya menyarankan agar situs ini menyediakan sesi konsultasi dengan dokter pengasuh situs ini. Sesi ini dijalankan dengan cara user mengisi form isian konsultasi seperti contoh dibawah ini. Prinsip ke-sembilan ini dapat diimplementasikan bersamaan dengan penggunaan prinsip ke-lima. Antara lain penggunaan tanda bintang pada kolom yang harus diisi. Lalu adanya pop up window untuk kolom yang terlewat diisi oleh user.
Berdasarkan severity ratings versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0 - 4, permasalahan usability ini diberi rating 3. Artinya permasalahan in termasuk pada kategori Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Artinya penting untuk diperbaiki dan termasuk prioritas yang tinggi.
Dan akhirnya ... pembahasan mengenai prinsip ke-sepuluh mengenai help and documentation akan dibahas di sini.
Dan akhirnya ... pembahasan mengenai prinsip ke-sepuluh mengenai help and documentation akan dibahas di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar